Pondok Lalie Djiwo. orang Belanda menamakannya "Vergeet Uw Ziel". Jelas pondok yang pernah dimiliki seorang pengusaha Belanda di Surabaya bernama Schot Duncan de Clonie MacLennan, sudah raib entah kemana. Kini lali Jiwo adalah tempat wisata yang digandrungi anak-anak muda pendaki gunung Arjuno. Sebelum mencapai puncak Gunung Arjuna, terdapat tempat yang disebut oleh masyarakat sebagai Alas Lali Jiwo atau berarti hutan lupa diri.
Menurut kepercayaan setempat, orang yang mempunyai niat jahat, jika melewati daerah tersebut akan tersesat dan lupa diri. Menurut ahli spiritual, daerah tersebut memang banyak dihuni oleh para jin. Para pendaki kadang mendengar suara gamelan dan kemudian menghilang. Konon pendaki tersebut dibawa untuk dikawinkan dengan bangsa jin daerah tersebut. Menurut mitos, para pendaki juga tidak boleh melanggar beberapa larangan, seperti pendaki tidak boleh berjumlah ganjil, tidak boleh memakai baju merah (warna merah dominan), dan tidak merusak situs-situs petilasan Kerajaan Majapahit yang tersebar di area pendakian Gunung Arjuna tersebut.
Tempat bisa dicapai dari Tretes degan berjalan kaki beberapa jam untuk mencapai kawah gunung Arjuno itu....Ada yang berminat ? Foto, atas, Pondok Lalie Djiwo dizaman Belanda yang merupakan tempat peristirahatan yang bisa juga untuk menginap pada awal abad ke XX itu. Tengan, orang Belanda yang wanita yang tidak kuat berjalan bisa menyewa tandu yang dipikul orang pribumi. Bawah pondok juga tersedia pada alas Lali Jiwo saat kini. Apakah tempat ini dimana pada masa lalu berdiri Pondok Lalie Djiwo diatas ?
0 comments:
Posting Komentar